Urgensi Mengetahui Faedah Ibadah
Tajuk: Hal yang mendorong kita untuk terus tekun beribadah secara konsisten adalah karena pengetahuan kita akan keutamaan ibadah tersebut. Maka, penting bagi kita untuk mengetahui bentuk keutamaan tersebut.
Ibadah bukanlah sekadar rutinitas yang harus dijalankan, melainkan sebuah jalan spiritual yang mendalam untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ketika kita memahami dan merasakan keutamaan dari setiap ibadah yang kita lakukan, semangat dan ketekunan dalam beribadah akan terjaga. Keutamaan-keutamaan ini menjadi bahan bakar spiritual yang mendorong kita untuk terus berusaha, meskipun menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan tatkala hendak melaksanakan ibadah tersebut.
Salah satu aspek penting dalam memahami keutamaan ibadah adalah menyadari dampaknya terhadap diri kita, baik dari sisi ukhrawi maupun duniawi. Ibadah memberikan ketenangan jiwa, kedamaian hati, serta kekuatan mental untuk menghadapi berbagai cobaan. Selain itu, setiap ibadah yang kita lakukan juga mendatangkan berbagai keberkahan dalam hidup kita, mulai dari rezeki yang berkah hingga hubungan sosial yang harmonis. Dengan memahami berbagai manfaat ini, kita tidak hanya menjalankan ibadah karena kewajiban, tetapi juga karena kita mengerti betapa penting dan berharganya setiap ibadah yang kita lakukan.
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَوُا۟ ٱلزَّكَوٰةَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan salat, dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al Baqarah: 277)
Pengetahuan tentang keutamaan ibadah juga berperan penting dalam membentuk niat yang tulus dan ikhlas. Ketika kita tahu apa yang kita peroleh berupa pahala dan bahkan keutamaan duniawi dari setiap ibadah, kita akan lebih mudah menjaga keikhlasan hati dan menjauhkan diri dari sikap riya‘ atau sum’ah. Keikhlasan ini adalah kunci utama agar ibadah kita diterima oleh Allah dan memberikan dampak positif yang maksimal. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk terus belajar dan memahami keutamaan dari ibadah yang dilakukan, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kekhusyukan dalam beribadah.
Kalimat lailahaillallah
Kita mulai dari zikir lailahaillallah. Kalimat mulia ini merupakan zikir yang paling utama sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
أَفْضَلُ الذِّكْرِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ
”Zikir yang paling utama adalah bacaan ’lailahaillallah’.” (Dinilai hasan oleh Syekh Al-Albani dalam tahqiq beliau terhadap Kalimatul Ikhlas, hal. 62)
Zikir lailahaillallah adalah inti dari keimanan seorang muslim, menegaskan bahwa tiada Zat yang berhak disembah selain Allah. Kalimat ini tidak hanya sekadar ucapan, tetapi mencerminkan keyakinan terdalam seorang hamba kepada Tuhannya. Kalimat ini juga merupakan bagian dari rukun Islam yang pertama.
Keutamaan kalimat tauhid ini sangatlah agung. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ
”Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah ‘lailahaillallah’, maka dia akan masuk surga.” (HR. Abu Daud. Dikatakan sahih oleh Syekh Al-Albani dalam Misykatul Mashabih no. 1621.)
Kalimat mulia ini mengajarkan kita untuk selalu mengingat dan mengagungkan Allah Ta’ala dalam setiap momen kehidupan. Ketika kalimat ini menjadi akhir dari perkataan seseorang sebelum wafat, itu adalah tanda kebaikan yang menjanjikan surga.
Salat
Berdasarkan hadis Tsauban radhiyallahu ‘anhu, bekas budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada Tsauban radhiyallahu ‘anhu,
عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ فَإِنَّكَ لاَ تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلاَّ رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً
“Hendaklah engkau memperbanyak sujud! Karena engkau tidaklah sujud kepada Allah dengan sekali sujud, melainkan Allah akan meninggikan derajatmu dan akan menghapuskan satu kesalahan dengan sebab sujud itu.” (HR. Muslim no. 488)
Salat adalah ibadah yang sangat penting dalam Islam di mana kedudukannya diletakkan setelah rukun Islam yang pertama, yaitu syahadat. Salat juga merupakan sarana bagi seorang muslim untuk berkomunikasi langsung dengan Allah, memohon ampunan, petunjuk, dan keberkahan. Perhatikanlah setiap gerakan dan zikir yang terkandung dalam salat mulai dari takbir hingga salam. Isinya adalah pujian yang agung kepada Allah, serta doa-doa yang sarat akan keberkahan untuk urusan dunia dan akhirat kita.
Dari Abu Umamah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ مُتَطَهِّرًا إِلَى صَلاَةٍ مَكْتُوبَةٍ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْحَاجِّ الْمُحْرِمِ وَمَنْ خَرَجَ إِلَى تَسْبِيحِ الضُّحَى لاَ يُنْصِبُهُ إِلاَّ إِيَّاهُ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْمُعْتَمِرِ
“Barangsiapa keluar dari rumahnya dalam keadaan sudah bersuci menuju salat wajib, maka pahalanya seperti pahala orang yang berhaji yang sedang berihram. Barangsiapa keluar untuk menunaikan salat Duha, ia tidak merasakan lelah, kecuali karena melaksanakan salat tersebut, maka pahalanya seperti pahala orang berumrah.” (HR. Abu Daud no. 558. Hadis ini dinilai sebagai hadis yang hasan oleh Syekh Al-Albani dalam kitab Shahih Sunan Abi Daud, 1: 111 dan dalam kitab Shahih At-Targhib, 1: 127.)
Zakat
Di antara keutamaan zakat adalah dapat meredam kemurkaan Allah Ta’ala. Sebagaimana disebutkan dalam hadis,
إِنَّ الصَّدَقَةَ لَتُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ وَتَدْفَعُ مِيتَةَ السُّوءِ
“Sedekah itu dapat memadamkan murka Allah dan mencegah dari keadaan mati yang jelek.” (HR. Tirmidzi no. 664. Abu Isa At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini hasan gharib dari sisi ini.)
Zakat juga merupakan bagian dari lima rukun Islam yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan sosial dan ekonomi umat. Melalui zakat, kita tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga dapat membantu sesama yang membutuhkan, sehingga terwujudlah masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
Ingat pula bahwa zakat juga dapat menambah harta. Terkadang Allah membuka pintu rezeki dari harta yang dizakati. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ
”Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim no. 2558).
Berzakat juga merupakan bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah, dan Allah menjanjikan akan melipatgandakan pahala serta membuka pintu rezeki bagi orang yang berzakat.
Puasa
Puasa merupakan ibadah mulia yang memiliki banyak faedah. Di antara faedah puasa adalah penghalang dari siksa neraka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِنَّمَا الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ
”Puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari siksa neraka.” (HR. Ahmad 3: 396, dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu)
Puasa merupakan ibadah yang menuntut kesabaran dan pengendalian diri. Menahan diri dari makan, minum, dan perbuatan yang membatalkan dari terbit fajar hingga terbenam matahari merupakan rangkaian aktivitas kesabaran yang wajib ditempuh selama puasa. Di antara faedah puasa adalah adanya ajaran dalam Islam yang membentuk karakter seorang muslim menjadi lebih disiplin, sabar, dan empati terhadap mereka yang kurang beruntung.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
فِى الْجَنَّةِ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابٍ ، فِيهَا بَابٌ يُسَمَّى الرَّيَّانَ لاَ يَدْخُلُهُ إِلاَّ الصَّائِمُونَ
“Surga memiliki delapan buah pintu. Di antara pintu tersebut ada yang dinamakan pintu Ar-Rayyan yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa.“ (HR. Bukhari no. 3257)
Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga merupakan sarana untuk membersihkan jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, dengan janji surga yang khusus bagi orang-orang yang berpuasa.
Haji
Haji adalah ibadah yang disyariatkan bagi setiap muslim yang mampu. Karena ibadah ini menuntut kesiapan materi dan fisik yang prima. Karenanya, haji akan menghilangkan kefakiran dan dosa. Dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
“Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur, kecuali surga.” (HR. An-Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad, 1: 387. Kata Syekh Al-Albani hadis ini hasan sahih)
Haji adalah salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilakukan oleh setiap muslim yang mampu, setidaknya sekali seumur hidup. Ibadah ini bukan hanya sekedar perjalanan spiritual, tetapi juga bentuk pengabdian total kepada Allah.
Melakukan haji dan umrah dengan ikhlas dapat menghapus dosa-dosa dan menghilangkan kefakiran, sebagaimana api menghilangkan karat pada logam. Haji yang mabrur, atau diterima oleh Allah, tidak ada balasan lain, kecuali surga. Ibadah haji mengajarkan nilai-nilai kesabaran, keikhlasan, dan persaudaraan antar umat Islam di seluruh dunia, mengingatkan kita akan kesetaraan di hadapan Allah.
Saudaraku, mengetahui keutamaan dan manfaat dari ibadah yang kita lakukan bukan hanya membantu kita menjadi lebih konsisten, tetapi juga menumbuhkan kecintaan yang mendalam terhadap ibadah itu sendiri. Sadarilah bahwa betapa berharganya setiap detik yang kita habiskan dalam beribadah, kita akan semakin terdorong untuk melakukannya dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan. Pengetahuan terhadap keutamaan ibadah ini juga membantu kita menjadikan ibadah sebagai prioritas utama dalam hidup, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh godaan dunia yang sering kali mengalihkan perhatian kita.
Mudah-mudahan, dengan memahami faedah-faedah setiap ibadah yang kita lakukan, Allah Ta’ala memudahkan kita untuk dapat membangun kehidupan yang lebih bermakna dan penuh dengan keberkahan sehingga kita pun benar-benar meyakini bahwa ibadah bukan lagi sekedar kewajiban, tetapi menjadi kebutuhan rohani yang akan memberikan ketenangan, kedamaian, kekuatan, dan kebahagiaan sejati. Semoga kita semua dapat meraih rida Allah dan mencapai kebahagiaan di dunia serta akhirat.
***
Penulis: Fauzan Hidayat
Artikel asli: https://muslim.or.id/95574-urgensi-mengetahui-faedah-ibadah.html